Rabu, 20 Juli 2016

CARA MERAWAT LUKA DIABETES DI RUMAH

CARA MERAWAT LUKA DIABETES
DI RUMAH


Diabetes sudah menjadi penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat. Diabetes Melitus atau biasa disebut diabetes / kencing manis merupakan penyakit gangguan metabolik menahun yang berupa peningkatan kadar gula dalam darah. Dasarnya, bisa karena terganggunya fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin, yaitu hormon yang mengatur gula darah, atau reseptor insulin di jaringan yang tidak sensitive sehingga gula dalam darah tidak bisa masuk ke jaringan untuk diubah menjadi energi. Diabetes adalah penyakit silent killer karena sering tidak disadari oleh penderitanya dan diketahui saat sudah terjadi komplikasi, inilah mengapa diabetes menjadi penyakit yang ditakuti, selain karena komplikasinya.

APA SAJA KOMPLIKASI DIABETES?

Diabetes adalah penyakit sistemik istilahnya melibatkan seluruh tubuh, jadi komplikasinya juga bisa mengenai bagian manapun dari tubuh. Secara garis besar komplikasi diabetes ada yang akut, ada yang kronis.

Komplikasi akut, contohnya adalah hipoglikemia (kekurangan / gula darah rendah) dan hiperglikemia (kelebihan / gula darah tinggi).
Komplikasi kronis, ada yang makrovaskuker dan mikrovaskuler. Komplikasi makrovaskuler adalah komplikasi yang melibatkan pembuluh darah yang besar, contohnya adalah trombosis otak atau terjadinya pembekuan darah di otak, penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke.

Komplikasi mikrovaskuler adalah komplikasi yang melibatkan pembuluh darah yang kecil, terutama terjadi pada DM tipe I, contohnya kerusakan ginjal (nefropati), gangguan saraf (neuropati), gangguan penglihatan – buta (retinopati), dan amputasi.

DIABETIC FOOT

Kompromi suplai darah dari penyakit mikrovaskuler, sering berkaitan dengan kurangnya sensasi karena neuropati / kerusakan saraf, biasanya diawali dengan keluhan sering kesemutan, mati rasa sampai luka yang tidak disadari. Ini merupakan predisposisi penderita diabetes terhadap infeksi kaki. Apalagi kadar gula darah yang tinggi membuat kuman mudah berkembang biak dan suplai darah ke kaki tidak baik, sehingga kaki penderita diabetes rentan terhadap infeksi. Infeksi kaki akibat diabetes mulai selulitis, infeksi dalam kulit dan jaringan lunak, sampai akut – kronis osteomyelinitis (radang / infeksi tulang).

Infeksi kaki diabetes ini biasanya diketahui sebagai luka yang tanpa terasa, tiba-tiba sudah dalam / infeksi, misalnya berupa luka yang sulit sembuh, borok bernanah, ulkus, atau malah sudah menghitam dan barbau. Kalau sudah begini tentunya harus dirawat dengan baik, agar jaringan yang rusak dapat tumbuh kembali dan tidak sampai diamputasi.

Bila luka sudah infeksi, memang harus dilakukan pembersihan terhadap jaringan yang mati dan diberi antibiotika agar kuman tidak berkembangbiak. Hal ini sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis yang memang sudah terlatih. Namun ada yang bisa dilakukan di rumah, seperti menjaga kebersihan kaki, mengganti perban, menjaga kadar gula darah dsb.

BAGAIMANA CARA MERAWAT LUKA DIABETES? APAKAH BISA DILAKUKAN SENDIRI?

Merawat luka dibetes sendiri sebenarnya tidak sulit, asalkan harus dengan tepat. Misalnya saat mencuci luka, gunakan normal saline (NaCl) atau air hangat yang sudah ditambahi antiseptik. Bersihkan luka menggunakan kassa steril, sambil mengevaluasi warna dasar luka. Warna dasar luka diabetes yang baik adalah berwarna merah, karena hal ini menunjukkan bahwa jaringan tersebut masih hidup / vital. Sebaliknya apabila dasar luka berwarna hitam / kuning / putih menandakan jaringan tersebut sudah mati dan harus dibersihkan. Hal ini sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis. Setelah luka bersih kita bisa mengeringkan dan menutup luka dengan kassa steril dan balut pakai perban. Ingat, semuanya harus dilakukan dengan aseptic, artinya memakai peralatan yang bersih / steril. Jangan lupa, sebelum dan sesudah merawat luka sebaiknya cuci tangan dulu pakai sabun, hal ini untuk mencegah penyebaran kuman melalui tangan.

BERAPA HARI SEKALI HARUS MENGGANTI PERBAN?

Untuk mengurangi resiko infeksi, paling tidak mengganti perban dilakukan 3 hari sekali atau bila belum 3 hari tapi perban sudah tampak kotor karena nanah / cairan luka yang merembes.

APALAGI YANG BISA DILAKUKAN?

Selain itu yang penting juga agar luka diabetes cepat kering adalah menjaga kadar gula darah. Seperti yang disebutkan diatas, kuman akan lebih cepat berkembangbiak pada kadar gula tinggi. Selain itu kadar gula yang tinggi membuat jaringan jadi rusak dan suplai darah tidak lancar, sedangkan darah sendiri mengandung leukosit / sel darah putih yang tugasnya adalah pertahanan tubuh melawan pathogen / kuman.

Nah.. bagaimana Teman-teman? Semoga dapat berguna yaa informasinya….